Mengenal Kopi: Sejarah, Beberapa Budaya, Dan Cita Rasa Kopi

Mengenal Kopi: Sejarah, Beberapa Budaya, Dan Cita Rasa Kopi
Kopi | Foto : Media Cirebon

KabarAsik - Kopi adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Banyak orang menikmati kopi sebagai cara untuk bersantai, ngobrol, bekerja, atau bahkan mencari inspirasi. 

Namun tahukah Anda kalau kopi juga mempunyai filosofi yang mengandung makna dan nilai tinggi? Filosofi kopi mengajarkan kita tentang kesederhanaan, kebersamaan dan juga keunikan. Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sejarah Kopi.

Sejarah Kopi


Kopi dapat diartikan sebagai minuman penghilang rasa lelah. Menurut legenda, kopi pertama kali ditemukan oleh seorang penggembala kambing yang bernama Kaldi pada abad ke-9. Ia melihat kambing miliknya semakin semangat setelah memakan buah merah dari pohon. Kemudian ia mencoba makan buah yang sama dan merasakan efek dari memakan buah tersebut.

Kaldi kemudian membawa buah tersebut ke vihara dekat tempatnya. Para biksu di sana mencoba merebus buah tersebut dan membuat minuman dari air rebusan tersebut. Mereka menemukan bahwa minuman tersebut bisa membuat mereka tetap terjaga saat beribadah di malam hari. 

Kopi pertama kali dibudidayakan pada abad ke-15. Dari sana, kopi dibawa ke Türkiye, Mesir, Persia dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Kopi kemudian menjadi minuman populer di kalangan umat Islam, karena dilarang meminum minuman beralkohol. Kopi juga digunakan sebagai ritual sosial dan budaya mereka.

Pada abad ke-16, kopi mulai masuk ke Eropa melalui perdagangan dengan negara-negara Timur Tengah. Kopi mendapat sambutan yang beragam di Eropa. Ada yang menyukainya, ada juga yang curiga itu minuman setan. Namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan seni di Eropa, kopi pun menjadi minuman favorit para ilmuwan, seniman, dan penulis.

Pada abad ke-17, kopi mulai dibawa ke Amerika oleh para penjelajah dan pedagang Eropa. Kopi juga merupakan komoditas penting dalam perdagangan dunia. Negara-negara kolonial Eropa banyak yang membuka perkebunan kopi di kawasan tropis seperti Amerika Latin, Afrika, dan Asia Tenggara.

Filosofi kopi dari sudut sejarah adalah kopi merupakan minuman yang menghubungkan berbagai bangsa dan budaya di dunia. Kopi juga menjadi saksi perkembangan peradaban manusia dari zaman dahulu hingga saat ini.

Budaya Kopi


Berikut beberapa contoh budaya ngopi di beberapa negara:

Turki


Di Türkiye, kopi disajikan dalam cangkir kecil yang disebut fincan. Kopi diseduh dengan cara direbus bersama gula dan air dalam cezve, yaitu alat masak berbentuk corong yang terbuat dari tembaga atau kuningan. Kopi disajikan dengan ampasnya yang disebut telve. Kopi Turki biasanya diminum setelah makan atau sebagai teman ngobrol.

Italia


Di Italia, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Kopi disajikan dalam berbagai variasi, seperti espresso, cappucino, latte, macchiato, dan lain-lain. Kopi diseduh menggunakan mesin espresso yang menghasilkan tekanan tinggi untuk mengeluarkan rasa dan aroma kopi.

Kopi Italia biasanya diminum pada pagi hari sebagai sarapan, atau pada sore hari sebagai penyegar. Menurut etiket Italia, kopi susu seperti cappuccino atau latte tidak boleh diminum setelah jam 11 pagi.

Ethiopia


Di Ethiopia, kopi merupakan minuman suci yang memiliki ritual tersendiri. Ritual minum kopi ini disebut buna yang artinya kopi dalam bahasa Amharik. Ritual ini dilakukan oleh seorang wanita yang mengenakan pakaian adat. Dia akan memanggang biji kopi di atas api, lalu menggilingnya menggunakan lesung dan alu.

Kopi kemudian diseduh dalam jebena, yaitu alat masak berbentuk bulat dengan leher panjang yang terbuat dari tanah liat. Kopi disajikan dalam cangkir kecil yang disebut sini. Kopi diminum dengan gula atau garam, dan terkadang ditambahkan bumbu seperti kayu manis atau jahe. Ritual ngopi biasanya dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan malam hari.

Indonesia


Di Indonesia, kopi memiliki beragam jenis dan cita rasa yang khas sesuai dengan daerah asalnya. Beberapa contoh kopi di Indonesia yaitu kopi Luwak, Toraja, Gayo, Bali, Jawa, dan lain-lain. Kopi Indonesia biasanya diseduh dengan cara menuangkan air panas ke dalam bubuk kopi yang sudah ditaruh di gelas atau cangkir.

Kopinya kemudian diminum bersama ampasnya, atau disaring terlebih dahulu jika tidak suka ampasnya. Kopi Indonesia biasanya diminum tanpa gula atau pemanis lainnya, sehingga Anda bisa menikmati cita rasa asli kopi. Kopi Indonesia biasanya diminum pada pagi hari sebagai sarapan, atau pada sore hari sebagai teman bersantai.

Cita Rasa Kopi


Cita rasa kopi dapat dianalisis dengan beberapa aspek, yaitu:

Aroma


Aroma adalah bau yang keluar dari kopi ketika diseduh atau diminum. Aroma kopi bisa berasal dari biji kopi itu sendiri, atau dari proses penyangraian atau penyeduhan yang digunakan. Aroma kopi dapat mempunyai ciri-ciri seperti buah, bunga, rempah-rempah, kayu, gosong, berasap, dan lain-lain.

Rasa


Rasa adalah sensasi yang dirasakan lidah saat mencicipi kopi. Rasa kopi dapat dipengaruhi oleh kadar asam, manis, pahit, garam dan umami yang terkandung dalam kopi. Rasa kopi juga bisa dipengaruhi oleh suhu dan tekstur kopi saat diminum.

Body


Body adalah sensasi yang dirasakan mulut saat menelan kopi. Body kopi dapat dipengaruhi oleh kadar minyak, lemak, protein dan serat yang terkandung dalam kopi. Body kopi bisa memiliki ciri-ciri seperti ringan, sedang, atau berat.

Aftertaste


Aftertaste adalah sensasi yang dirasakan di mulut setelah menelan kopi. Aftertaste kopi dapat dipengaruhi oleh kadar asam, manis, pahit, garam, dan umami yang tertinggal di mulut setelah kopi ditelan. Aftertaste kopi bisa memiliki ciri-ciri seperti bersih, tajam, halus, atau bertahan lama.

Filosofi kopi dari segi rasa adalah kopi merupakan minuman yang merangsang indera perasa dan penciuman kita dengan berbagai sensasi yang menarik dan menyenangkan. Kopi juga merupakan salah satu minuman yang dapat menggambarkan kepribadian dan suasana hati seseorang.

Demikian ulasan artikel tentang Mengenal Kopi: Sejarah, Beberapa Budaya, Dan Cita Rasa Kopi. Semoga bermanfaat.